YASMI – Yayasan Pesantren Miftahul Ihsan Errabu, Bluto, Sumenep, menggelar prosesi wisuda bagi para santri dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Madrasah Aliyah (MA), pada Santu malam (28/6/2025). Acara penuh khidmat tersebut berlangsung di halaman Gedung 1 Madrasah Ibtidaiyah.
Ketua Yayasan Pesantren Miftahul Ihsan, Kiai Abbasi Rahman, menyampaikan bahwa malam Haflatul Imtihan dan Wisuda Purna Siswa Tahun 2025 ini merupakan momen istimewa yang dipenuhi rasa syukur dan kebahagiaan, terutama bagi para wisudawan-wisudawati serta keluarga mereka.
“Malam ini adalah malam penuh suka cita, menjadi kebanggaan tersendiri bagi para santri yang diwisuda dan juga bagi orang tua serta wali mereka,” ujar Kiai Abbasi dalam sambutannya.
Namun di tengah suasana syukur itu, Kiai Abbasi juga menyampaikan bahwa pelaksanaan wisuda tahun ini diselimuti rasa duka mendalam atas wafatnya salah satu guru terbaik Yayasan Miftahul Ihsan, almarhum Moh. Asnawi, yang juga menjabat sebagai ketua panitia pelaksana wisuda.
“Kita turut berduka atas berpulangnya almarhum Moh. Asnawi, sosok guru yang sangat berjasa bagi yayasan ini dan yang seharusnya memimpin langsung jalannya acara malam ini. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT dan diberikan tempat terbaik di sisi-Nya,” ucap Kiai Abbasi dengan nada haru.
Atas nama pimpinan yayasan, jajaran kepala madrasah di semua tingkatan, serta seluruh dewan guru, Kiai Abbasi menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati atas pencapaian mereka. Ia juga secara khusus mengapresiasi peran besar para orang tua dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka.
“Capaian ini tidak terlepas dari pengorbanan orang tua, baik secara materi maupun nonmateri. Oleh karena itu, saya berharap para santri dapat terus berbakti dan menunjukkan kebaikan kepada orang tua sebagai wujud rasa syukur kepada Allah,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, Kiai Abbasi berpesan kepada para orang tua agar terus mendukung pendidikan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi.
“Selagi ada kemampuan dan semangat untuk berjuang, lanjutkan pendidikan anak. Sebesar debu pun biaya yang dikeluarkan untuk menuntut ilmu, Allah akan membalasnya dengan pahala yang besar,” tuturnya penuh harap.
Acara wisuda ini menjadi bukti nyata komitmen Yayasan Miftahul Ihsan dalam mencetak generasi berilmu dan berakhlak, serta memperkuat sinergi antara pesantren, santri, dan orang tua demi masa depan yang lebih baik, meskipun tahun ini dilaksanakan dalam nuansa duka yang mengiringi kenangan terhadap jasa almarhum Moh. Asnawi.
Tidak ada komentar