- Hukum Doa Qunut Witir di Separuh Terakhir Ramadhan
- Fadhilah atau Keutamaan Sholat Tarawih Malam Ke-1 sampai Malam Ke-30
- Workshop Pesantrenpreneur: Mendorong Santri Menjadi Interpreneur
- Anies Baswedan hingga Menteri Beri Ucapan Selamat Resepsi Wisuda Purna Siswa PP. Miftahul Ihsan
- Ribuan Jamaah Hadiri Pengajian Umum di Pondok Pesantren Miftahul Ihsan
- Pengajian Akbar di Yayasan Pesantren Miftahul Ihsan Sukses Digelar Bersama KH. Abdul Malik Sanusi
- Panitia Haflatul Imtihan dan Wisuda Purna Siswa Yayasan Pesantren Miftahul Ihsan Gelar Rapat
- Ratusan Jamaah Gelar Shalat Idul Fitri di Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Sumenep
- YASMI Peduli Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Bagikan 1000 Paket Buka Puasa
- Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1444 H/2023 M Wilayah Kabupaten Sumenep
Workshop Pesantrenpreneur: Mendorong Santri Menjadi Interpreneur
Keterangan Gambar : Opening Ceremony Workshop Budidaya Tanaman Tomat
Miftahulihsan.sch.id – Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Sumenep mengadakan Workshop Pesantrenpreneur Budidaya Tanaman Tomat, sebuah program yang bertujuan untuk mengembangkan kewirausahaan di kalangan santri bekerja sama Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI).
Workshop ini dihadiri oleh Bapak Prof. Dr. Hendro Wicaksono, Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora, yang sangat mendorong agar santri biasa menjadi interpreneur
Program Pesantrenpreneur merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengembangkan kewirausahaan pemuda di pesantren. Hal ini sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
Baca Lainnya :
- Anies Baswedan hingga Menteri Beri Ucapan Selamat Resepsi Wisuda Purna Siswa PP. Miftahul Ihsan0
- Ribuan Jamaah Hadiri Pengajian Umum di Pondok Pesantren Miftahul Ihsan0
- Pengajian Akbar di Yayasan Pesantren Miftahul Ihsan Sukses Digelar Bersama KH. Abdul Malik Sanusi0
- Panitia Haflatul Imtihan dan Wisuda Purna Siswa Yayasan Pesantren Miftahul Ihsan Gelar Rapat0
- YASMI Peduli Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Bagikan 1000 Paket Buka Puasa 0
Dalam workshop ini, para peserta mendapatkan pelatihan dan pengetahuan tentang kewirausahaan, termasuk strategi pemasaran, manajemen keuangan, dan inovasi produk. Selain itu, mereka juga diajak untuk berkolaborasi dan berbagi pengalaman dengan peserta lainnya
Dalam era digital saat ini, keterampilan berwirausaha menjadi sangat penting, termasuk bagi para santri. Universitas Islam Indonesia (UII) juga pernah menyelenggarakan seminar kewirausahaan dengan tema "Santri Innovation and Entrepreneurship Development Program" yang didukung oleh Kemenpora RI
Dalam sambutannya, Hendro menyampaikan Rasulullah merupakan teladan utama dalam berniaga dan bisa dijadikan contoh untuk santri dalam memulai berwirausaha.
“Di pondok pesantren di mana di dalamnya ditanamkan nilai-nilai kebaikan yang jadi cikal bakal nur Islam tersebar, tentunya ini semua tidak lain menjadi mukjizah dari Allah. Bahwa ajaran Islam tersebar luas tidak hanya di Jazirah Arab, tapi ke seluruh dunia,” terang Hendro dalam sambutannya.
Menurutnya, Rasulullah menjadi contoh bagi umat dalam berniaga. Sebab, Rasulullah sendiri merupakan seorang pedagang. Rasulullah, katanya, selain mengajarkan ajaran Islam, ia juga pedagang yang handal.
“Jumlah ayat yang berdagang yang disampaikan oleh Rasulullah, totalnya lebih dari 110 ayat, artinya pesan yang kuat untuk berniaga agar supaya bisa memberi. Tangan di atas bukan tangan di bawah,” tutur Hendro.
Hendro mengatakan, DNA santri adalah berniaga, talentanya niaga. Oleh karena itu, lanjutnya, santriwan dan santriwati nantinya tidak hanya menjadi penyebar agama islam, tetapi berani berniaga.
“Kita ketahui bahwa wiramuda Indonesia itu terbuka untuk semua, bukan hanya untuk yang pintar saja. Maka berwirausaha menjadi penting. Berani mimpi, berani coba-coba, berani gagal, berani sukses menjadi kunci dalam memulai berwirausaha. Ketika sekali sukses maka kesuksesan akan berjalan dengan langgeng” ujar Hendro.
Hendro menuturkan, dirinya sebagai Asdep Kewirausahaan Pemuda diamanahi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo untuk menumbuhkan wiramuda di kalangan pemuda, di mana saat ini pemuda 16 sampai dengan 30 tahun berjumlah 24 persen dari total penduduk Indonesia. Artinya, 65 juta penduduk Indonesia adalah pemuda.
“Moga acara ini berjalan lancar dan para santri bisa menjadi milyader sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah. Moga para santri menjadi sukses!” tutup Hendro.
Sementara itu, Pimpinan Yayasan Ponpes Miftahul Ihsan, Kiai Bahrudin mengucapkan terima kasih kepada Kemenpora atas proses pengajuan sehingga terpilih menjadi penerima bantuan pesantrenpreneur dan berharap kegiatan Pelatihan Santripreneur Budidaya Tanaman Tomat ini dapat memberikan motivasi bagi para santri untuk berwirausaha.
“Kami menyambut positif kegiatan pelatihan-pelatihan sehingga melatih santri tentang kemampuan di luar pelajaran yang diajarkan di ponpes kami, sehingga santri kami setelah lulus tidak hanya membaca kitab kuning sebagai literatur ponpes tapi diharapkan mampu punya skill didalam mengelola pertanian tomat,” terang Bahrudin.
Dia berharap para alumni Miftahul Ihsan kelak bisa menjadi entreprenuer yang handal.
“Kami atas nama yayasan menghimbau santri, kelak menjadi alumni bisa menjadi entrepreneur yang handal, mampu menghadapi tantangan dan arus globalisasi secara global,” tukasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Pengasuh dan Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Ihsan, pemateri dari Dosen IST Annuqayah Vita Kurnia Utami, Praktisi Pertanian Imam Nashihien dan perwakilan PT FMC Agricultural Manufacturing, Khairul Hayat.