YASMI – Dengan hati yang penuh duka, kami segenap keluarga besar Pondok Pesantren Miftahul Ihsan menyampaikan kabar duka yang mendalam atas wafatnya salah satu guru terbaik kami, Ust. Moh. Asnawi. Beliau telah kembali ke rahmatullah dalam ketentuan terbaik yang Allah tetapkan.
Tiada kata yang cukup untuk menggambarkan kehilangan yang kami rasakan. Almarhum bukan hanya seorang guru, tetapi juga sosok panutan, pembimbing, dan teladan dalam akhlak, ilmu, dan pengabdian. Dalam setiap langkah hidupnya, beliau senantiasa mencurahkan waktu, tenaga, dan hatinya untuk kemajuan Pondok Pesantren Miftahul Ihsan serta untuk membina para santri agar menjadi generasi yang berakhlakul karimah dan berilmu amaliah.
Selama bertahun-tahun mengabdi, beliau menunjukkan ketulusan yang luar biasa. Bukan hanya dalam menyampaikan ilmu, tetapi juga dalam membentuk karakter dan spiritualitas para santri. Dengan kesabaran, kelembutan, dan keteguhan, beliau membimbing tanpa pamrih, seolah setiap santri adalah anaknya sendiri. Tak terhitung berapa banyak santri yang kini telah tumbuh menjadi pribadi yang kuat, cerdas, dan berakhlak karena sentuhan tangan dan didikan beliau.
Kami, para santri, dewan asatidz, serta seluruh keluarga besar pondok, menyampaikan terima kasih yang tak terhingga atas seluruh dedikasi, jasa, dan pengabdian almarhum. Jejak beliau akan selalu hidup dalam setiap sudut pondok ini , dalam ruang-ruang kelas, di lantunan doa para santri, dalam langkah-langkah kebaikan yang terus mengalir dari ilmu yang beliau wariskan.
Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadahnya, melapangkan kuburnya, dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya, di surga Jannatul Firdaus. Kami juga mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan, dan keikhlasan dalam menghadapi ujian ini.
Kami akan terus menjaga dan melanjutkan perjuangan beliau dalam mendidik dan membimbing generasi Islam yang berkualitas. Karena sebaik-baiknya amal jariyah adalah ilmu yang bermanfaat, dan selama ilmu beliau terus mengalir dalam kehidupan para santri, selama itu pula pahala akan terus mengalir kepadanya.
Selamat jalan, guru kami.
Engkau pergi meninggalkan duka, tapi juga meninggalkan warisan ilmu yang abadi.
Tidak ada komentar